Friday, July 11, 2008

DINAR PELINDUNG HARTA KITA DARI KEHANCURAN

Menabung……. Suatu kata yang selalu didengungkan kepada kita sejak kita sekolah di tingkat Taman Kanak-Kanak. Saya teringat waktu anak saya masih di TK, dia dapat piala juara menabung. Bukan karena banyaknya jumlah uang yang ditabung selama sekolah, tapi karena seringnya uang jajannya yang ditabung karena dorongan kami selaku orang tua agar anak suka menabung.

Pengertian menabung, mungkin sudah tertanam kepada kita dan anak-anak kita. Tapi karena dalam jumlah yang sangat kecil dan nilai Rupiah kita yang semaking turun… apa yang didapat dari rajinnya kita menabung ??? sungguh suatu yang tidak adil telah terjadi….. Nilai uang yang semakin turun dimana dengan jumlah uang yang sama kita tidak bisa mendapatkan barang yang sama dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama.

Tiga bulan yang lalu saya mulai bergabung dengan Gerai Dinar dan setelah membaca buku “ Mengembalikan Kemakmuran Umat Islam Melalui Dinar & Dirham” karangan M.Iqbal, sungguh telah membuka mata saya betapa DINAR ( dalam bahasa arab yang artinya emas) sungguh sangat ampuh dalam menjaga nilai harta kita. Betapa tidak, pada akhir bulan Oktober 2007 saya mulai berkenalan dengan DINAR dimana harganya pada waktu itu Rp. 956,500,- per Dinar @ 4,25 gram. Pada hari ini kalau DINAR saya jual harganya telah mecapai Rp 1,121,200.- yang berarti tabungan saya telah naik sebesar 17,2 %. Seandainya pada waktu itu tidak saya belikan DINAR dan hanya menyimpannya di rekening tabungan, berapa yang bisa saya dapat ? ……tak perlu dijabarkan, saya kira semua orang tahu berapa bunga tabungan saat ini. Satu hal lagi yang sangat penting adalah saya bebas dari masalah RIBA yang menggantung apabila uang tersebut saya simpan dalam tabungan.

Yang sangat menarik dan terus menambah keyakinan saya betapa Dinar sudah terbukti nilainya yang sangat stabil adalah adanya Hadits H.R.Bukhari yang saya kutip isi dan ulasannya dari buku tersebut diatas sebagai berikut ;

“ ……….

Ali bin Abdullah menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, Syahib bin Gharqadah menceritakan kepada kami, ia berkata : saya mendengar penduduk bercerita tentang ‘Urwah, bahwa Nabi SAW memberikan uang satu DINAR kepadanya agar dibelikan seekor klambing untuk beliau; lalu dengan uang tersebut ia membeli dua ekor kambing, kemudian ia jual satu ekor dengan harga satu DINAR. Ia pulang membawa satu DINAR dan satu ekor kambing. Nabi SAW mendo’akannya dengan keberkatan dalam jual belinya. Seandainya ‘Urwah membeli tanahpun, ia pasti beruntung “.


Dari Hadits tersebut kita bisa tahu bahwa harga pasaran kambing yang wajar di zaman Rasulullah SAW adalah satu Dinar. Kesimpulan ini diambil dari fakta bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang sangat adil, tentu beliau tidak akan menyuruh ‘Urwah membeli kambing dengan uang yang kurang atau berlebihan. Fakta kedua adalah ketika ‘Urwah menjual salah satu kambing yang dibelinya, iapun menjual dengan harga satu Dinar. Memang sebelumnya ‘Urwah berhasil membeli dua kambing dengan harga satu Dinar, ini karena kepandaian beliau berdagang sehingga ia dalam hadits tersebut dido’akan secara khusus oleh Rasulullah SAW. Pada riwayat lain ada yang mengungkapkan harga kambing sampai dua Dinar, hal ini mungkin-mungkin saja karena dipasar kambing manapun selalu ada kambing yang kecil, sedang dan besar. Nah, kalau kita anggap harga kambing yang sedang adalah satu Dinar, yang kecil setengah Dinar dan yang besar dua Dinar pada zaman Rasulullah SAW maka sekarangpun dengan ½ sampai 2 Dinar (1Dinar sekarang sekitar Rp. 800,000 ) kita bisa membeli kambing dimanapun diseluruh dunia-------- artinya setelah lebih dari 14 abad daya beli Dinar tetap.

Coba bandingkan dengan Rupiah kita. Pada waktu saya SD bapak saya membelikan saya kambing untuk digembala sepulang sekolah, harga kambing saat itu Rp. 8,000.-. Nah sekarang setelah 35 tahun apakah kita bisa membeli kambing yang terkecilpun dengan Rp. 8,000.- ? tentu tidak, Bahkan ayampun tidak bisa dibeli dengan harga Rp. 8,000.- …..…….. “


Dari Hadits dan ulasan penulis buku itu, apakah kita masih ragu bahwa emas itu harganya tetap stabil ? untuk itu saya mulai mengajak teman-teman dekat termasuk kerabat untuk mulai menabung atau berinvestasi dengan DINAR. Banyak diantara teman-teman yang masih ragu dan bahkan mengatakan “ wah… emas kan mahal… nantilah kalau sudah punya uang kita mulai investasi dengan emas “

Saya kira pandangan atau pemikiran inilah yang keliru …… kenapa ? …. Pada umumnya kebiasaan kita kalau pergi ke toko emas untuk membeli perhiasan berupa cincin, kalung, gelang dsb..dsb.. Hal itu biasanya menyangkut emas yang cukup besar, minimal ukuran 10-20 gram sampai yang lebih berat lagi. DINAR, yang terbuat dari emas murni, beratnya cuma 4,25 gram dengan kadar emas 91,7 % sehingga karakteristiknya menjadi sangat flexible dan liquid. Betapa tidak ??? Dengan ukuran tersebut akan jauh sangat mudah menjual atau membeli DINAR dari pada kita menjual perhiasan emas dengan berat 20 gram dengan harga +/- Rp. 280,000 per gram. Untuk kalangan menengah keatas, sudah sangat biasa mereka mempunyai tabungan dan bahkan deposito padahal dengan membeli DINAR satu atau dua keping per bulan akan jauh sangat menguntungkan dibandingkan dengan mengendapkan uang kita dalam jumlah yang sama dalam tabungan ataupun deposito.

Dari uraian saya tersebut diatas, sudah saatnya kita mulai menabung atau berinvestasi dengan DINAR. Sebagai kesimpulan, kelebihan menabung dan atau berinvestasi dengan DINAR adalah sbb :

1. Bagi pemeluk agama islam, pemakaian Dinar/Emas dalam bertransaksi sudah dicontohkan sejak Nabi SAW dimana terbukti setelah 1400 tahun lewat, nilai emas tidak pernah jatuh dan selalu cukup/stabil.

2. Menabung dengan DINAR otomatis akan terbebas dari RIBA.

3. Unit satuannya yang relatip kecil sehingga karakteristiknya menjadi sangat flexible dan liquid.

4. Dinar yang diperjualbelikan berupa koin dari emas dengan kadar 91,7 % dan berat 4,25 gram .

5. Harganya transparan karena mengikuti harga emas dunia.

6. Pembuatnya adalah PP Logam Mulia sebagai unit bisnis dari P.T. Aneka Tambang Tbk. BUMN produsen emas pemerintah.

7. Selain sebagai alat investasi, DINAR juga sangat dianjurkan dipakai sebagai Mahar (mas kawin), hadiah, bayar zakat, pinjaman, dsb.


Lalu, dimana kita bisa membeli DINAR. Gerai Dinar ada di daerah Kelapa Dua Depok. Namun bagi peminat DINAR khususnya didaerah Jakarta Timur, Pusat, Utara dan Bekasi dan atau yang merasa cukup jauh kalau harus ke Depok, bisa menghubungi saya sebagai Mitra Gerai Dinar dengan alamat dibawah ini. Harga Dinar & Dirham dijamin sama dengan yang dijual di Gerai Dinar. Pembelian sampai dan diatas 5 keping DINAR, untuk daerah Jakarta dan sekitarnya dapat diterima ditermpat. Bagi yang lokasinya cukup jauh dapat dibicarakan mengenai biaya pengirimannya.

MITRA GERAI DINAR
Jl. Majalah B. 22 Komplek Griya Wartawan (PWI)
Cipinang Muara – Jakarta Timur.
Telp. 021.30918181, 08159991991, 021.85910911
Email ; sunardimardjuki@yahoo.com

No comments: